Senin, 26 Desember 2011

Menuai Taman Surga


Perangai baik Imam Ali

            Telah diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhahu, bahwa beliau berkata: “Barangsiapa mengumpulkan enam perangai berikut ini, maka dia tidak perlu lagi mencari surga dan melarikan diri dari neraka.
            Pertama, barang siapa bisa mengenali Alloh lantas mentaati-Nya
            Kedua, barang siapa mengenali setan lantas bermaksiat kepadanya
            Ketiga, barang siapa mengetahui kebenaran kemudian mengikutinya
            Keempat, barang siapa mengetahui kebatilan lantas menjauhinya
            Kelima, barang siapa mengenali dunia lantas berpaling darinya
            Keenam, barang siapa mengetahui surga lantas mencarinya

Statement : Jadikanlah Dia sebagai Dzat yang menghiburmu ketika sedang kesepian, memberimu petunjuk ketika tersesat dan menjadikan-Nya sebagai teman ketika dirimu sendirian.

Ingatlah Kamu Kepada Maut

            Wahai orang yang berakal sehat, ingatlah kamu terhadap apa yang telah aku sebutkan diatas! Peliharalah dengan baik apa yang telah aku kisahkan! Seharusnya kamu sering mengerjakan puasa dan bersungguh-sungguh untuk taat kepada Tuhannya seluruh hamba. Hendaknya kamu tunduk kepada-Nya baik di kegelapan malam maupun ketika hari menjelang terang. Wahai orang yang berakal sehat, usiamu itu sebenarnya adalah nafas yang selalu dihitung. Oleh karena itulah seharusnya kamu mengawasi dan selalu menghitungnya. Janganlah kamu pernah melupakan maut, karena dia tidak akan melupakanmu. Bersegeralah, sekali lagi bersegeralah untuk beramal! Karena seumpama kamu mau memperhitungkan setiap tarikan nafas, niscaya kamu tidak akan pernah berhenti beramal selama-lamanya.
            Ingatlah keadaan dirimu wahai orang yang lalai pada hari ketika tubuhmu dibalik oleh tangan orang yang memandikan jenezahmu. Pada waktu itu kehormatanmu telah hilang, hartamu musnah, orang-orang terkasih meninggalkanmu, tanah sudah dipersiapkan untuk dirimu, tubuhmu diserahkan pada cacing-cacing tanah dan jasadmu diletakkan di dalam liang lahat. Ingatlah ketika orang-orang hanya sebentar menangisi kepergianmu dan segera melupakan dirimu dalam waktu yang sangat lama. Keindahan dan ketampanan dirimu sudah berubah. Seluruh organ tubuhmu mulai hancur. Kain kafan yang membungkusmu mulai terkoyak. Cacing-cacing tanah menghampiri jasadmu dan bola matamu mulai meleleh keluar dari lobangnya. Seakan pada waktu itu dirimu menjadi orang yang belum pernah dilihat ataupun diperbincangkan.
            Wahai Bani Adam, bayangkan bahwa maut telah tiba di halam rumahmu! Bayangkan pula bahwa maut telah menghalangi dirimu untuk mengerjakan apa yang kamu inginkan! Pada waktu itu kamu sedang dalam keadaan naza’ dan mengalami bencana yang sangat hebat. Tidak ada orang tua maupun anak yang mampu menolongmu. Tidak ada keluarga dekat maupun orang jauh yang menyelamatkan dirimu. Bukankah maut bisa terjada pada dirimu pada saat dan kondisi apapun?! Demi keagungan Dzat yang Maha Besar lagi Maha Tinggi, sesungguhnya saat ini kamu masih memiliki kesempatan untuk menangis dan membenahi diri sebelum kerugian dan penyesalan benar-benar telah tiba.

Do’a Amr Ibnul ‘Ash

Ya Alloh, sesungguhnya aku tidak mampu. Oleh karena itulah tolonglah aku. Ya Alloh, sebenarnya aku tidak berani. Oleh karena itu berikanlah udzur bagiku. Ya Alloh sesungguhnya aku mengaku sebagai hamba pendosa. Namun juga meminta ampunan kepada-Mu

Umar Ibnul Khatab dan Petuahnya

            Perbanyaklah mengingat sesuatu yang menghancurkan kelezatan(maut). Karena sesungguhnya kalian tidak akan mengingat maut dalam keadaan kesulitan ekonomi kecuali dia membuat kalian meraca berkecukupan. Dan maut tidak diingat pada waktu berkecukupan kecuali akan menyebabkan kalian merasa tidak terlalu berlebihan.
            Wahai hamba Alloh bersungguh-sungguhlah kalian untuk beramal dan persiapkanlah diri kalian untuk menghadapi maut! Perbanyaklah beramal shalih untuk bekal di hari akhir sebelum semuanya terlambat. Karena dengan demikian, kalian akan berhasil memperoleh surga Alloh Ta’ala.
            Wahai sekalian orang yang suka berlebihan, janganlah kalian menyia-nyiakan kemuliaan dan harta yang sempat kalian peroleh! Karena sesungguhnya maut itu tidak pernah merasa takut kepada pembesar yang terhormat dan tidak mengasihani orang yang miskin lagi hina. Jadilah kalian orang-orang yang selalu mewaspadai maut! Bersia siagalah kalian untuk menyambutnya dengan berbagai macam amal shalih sebelum datang hari yang tidak ada lagi daya upaya untuk bertipu muslihat. Wahai saudara-saudaraku, berapa lama lagi kalian akan lalai?! Sampai kapan lagi kalian terus melakukan kenakalan dan keterkecohan?!

Nasehat Ibnu Mas’ud

            Orang yang menganggap hari esok adalah ajalnya (hari kematiannya), maka dia tidak bisa diaktakan begitu saja sebagai orang yang lalai atau juga orang yang telah mengingat maut. Banyak sekali orang yang mengira masih bisa hidup di suatu hari, namun ternyata pad ahari itu dia malah tidak bisa melewati harinya dengan sempurna. Banyak juga orang yang merenung bahwa maut akan menimpanya keesokan hari, namun maut tidak juga menjemputnya. Seandainya kalian memperhatikan ajal dan perjalanannya, pastilah kalian tidak akan suka berangan-angan dan tidak senang terkecoh olehnya. Karena sungguh aneh ada cabang yang musnah dari akarnya. Dan sungguh aneh jika ada bintang yang tercerabutnya dari orbitnya.

Nasehat Umar bin Abdul Azis

            Wahai sekalian manusia, bagaimana bisa melarikan diri dari sesuatu yang pasti akan terjadi?! Mengapa selalu mengharapkan sesuatu yang tidak pernah diharapkan akan terjadi?! Bagaiamanca caranya memperdayai sesuatu yang tidak akan pernah hilang?! Sesungguhnya sesuatu itu bersumber dari asalnya. Sesungguhnya asal kita terelah berlalu jauh sebelum kita. Sedangkan kita ini hanyalah cabang dari mereka. Maka tidak ada cabang yang kekal setelah asalnay lenyap. Segala sesuatu yang akan datang itu akan terasa sangat dekat.
            Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tujuan kalian di dunia ini selalu bermuara pada kematian, menerima berbagai musibah dan merasakan berbagai macam mala petaka. Sesungguhnya di setiap kali makan, terdapat sesuatu yang menyumbat di tenggorokan. Dan pada setiap teguk minuman juga terdapat sesuatu yang menyangkut di kerogkongan. Bukanlah setiap kali kalian menerima nikmat selalu disertai denga perpisahan dengna yang lainnya?! Bukankah setiap kali ada yang menyemarakkkan suasana kalian, selalu ada oran glain yangmenghancurkan?! Sedangkan kalian itu sebenarnya yang tukang menghancurkan diri kalian sendiri. Dimanakah tempat melarikan diri dari Dzat Yang selalu Ada?! Wahai saudara-saudaraku, jangan sekali-kali kalian tunduk pada angan-angan! Janganlah kalian lalai terhadap ajal yang sudah sangat dekat! Sebab kematian adalah merupakan sesuatu yang niscaya.
            Wahai saudara-saudaraku, apakah kalian pernah melihat ada seseorang yang hidup kekal selama-lamanya didunia?! Apakah kalian masih meragukan kalau suatu ketika akan pergi menuju akhirat sehingga kalian menjadi orang yang mengingkari kandungan Al-Qur’an?! Jika memang ada orang yang kekal atau tidak akan pergi menuju alam akhirat, maka nabi akhir zaman lebih berhak untuk hidup kekal selama-lamanya. Hati kalian benar-benar telah dipenuhi noda-noda hitam akibat sering lalai. Mintalah perlindungan kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala agar selalu menjaga diri kalian dari tipu daya setan yang terkutuk, sehingga kalian tidak melupakan maut yang bisa memisahkan kalian dengan semua perkumpulan dengan sesama.

Nasehat Maut

            Cukuplah maut itu menjadi nasehat. Cukuplah ibadah itu menjadi kesibukan. Dan cukuplah keyakinan itu menjadi kekayaan. Ketahuilah oleh kalian wahai hamba-hamba Alloh, sesungguhnya tidak akan ada umat lagi setelah kalian. Tidak akan ada lagi nabi setelah nabi kalian. Sesungguhnya orang-orang yang terlebih dahulu dari kalian sekarang sedang menanti orang-orang yang hidup lebih akhir. Kemudian mereka semua akan dikumpulkan pada hari kiamat untuk merasakan kerugian dan penyesalan. Pada waktu itulah harta dan anak tidak lagi bermanfaat bagi kalian. Kalian tidak mungkin bisa mencapai sesuatu yang kalian inginkan. Dan segala sesuatu yang dulu kalian olok-olok akan menimpa kalian.

Nasehat dari Kelalaian

            Wahai manusia masing-masing dari kita adalah manusia sadarlah kamu dari kelalaianmu dan bangunlah kamu dari tidur lelapmu! Sekarang sudah tiba waktunya sang tabib didatangkan untuk membawa obat bagi dirimu. Namun  tabib itu sama sekali tidak melihat adanya harapan untuk  kesembuhanmu. Kemudian ada yang mengatakan “ Si fulan telah memberikan wasiat dan semua yang dimiliki telah dihitung. Dia telah terbebas dari ikatan dunia dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya. Dia akan menghadap ke akhirat dan hakekatnya.
            Kemudian hatimu terasa lemah, lisan terasa berat dan ucapanmu telah terputus-putus. Kamu tidak lagi bisa berkomunikasi dengan saudara-saudaramu. Urusanmu terasa sangat banyak dan rasa sedihmu semakin membuncah. Jika tabir penghalang telah disingkap dan dosa-dosamu telah disodorkan, suara jeritan para wanita melengking tinggi, sahabat dekat merasa sangat berduka cita, musuh yang dengki merasa gembira. Kemudian dikatakan padamu: “Ini putramu yang kecil dan yang besar. Ini putri yang telah dewasa. Ini saudara kandungnya yang lebih kecil.” Namun pada waktu itu kamu tidak bisa memberikan jawaban apa-apa dan lisanmu terasa tidak mampu mengucapkan seuntai katapun.
            Setelah itu naza’ semakin kuat menimpa dirimu sampai-sampai betis sebelah (kiri)mu bertautan denga betis (kanan)mu. Malaikat maut mencabut ruhmu yang sanat lemah untuk kemudian membawanya naik kehadapan Tuhanmu Yang Maha Lembut. Dia akan membalas semua yang telah kamu perbuat pada hari-hari yang telah lalu. Alloh Ta’ala juga akan bertanya kepadamu tentang halal dan haram yang telah kamu peroleh. Kemudian Dia memerintahmu, mungkin ke surga yang tinggi, penuh kenikmatan dan keabadian. Namun mungkin saja Dia memerintahkanmu pergi menuju neraka yang panas dan memiliki kobaran api yang menyala-nyala.
            Harata yang kamu jadikan bekal hanyalah ramuan untuk perawatan jenazah dan kain kafan. Kamu memasuki kuburanmu hanya disertai amal perbuatan yang telah kamu lakukan. Setelah itu semua anggota keluargamu berpaling dari kuburanmu dan beramai-ramai membagikan harta waris yang kamu tingalkan, baik harata itu halal maupun haram.

Sifat Kuburan

            Kuburan merupakan sebuah taman dari beberapa taman surga atau sebuah lubang dari beberapa lubang neraka. Ingatlah bahwa kuburan akan berbicara sebanyak tiga kali dalam sehari. Dia akan berkata:”Aku adalah rumah yang sangat gelap. Aku adalah rumah yang sangat menakutkan. Dan aku adalah rumahnya cacing-cacing tanah.” Wahai saudara-saudaraku, beramal shalihlah untuk tempat tinggal yang sempit ini! Bersungguh-sungguhlah kalian di dalam beramal shalih dengan semangat yang prima!
            Sadarlah wahai hamba-hamba Alloh dari tidurmu yang membuat lalai! Beramallah kalian untuk bekal ketika akan berpindah dari dunia! Bersiap-siaplah untuk gelapnya liang lahat selagi kalian masih memiliki kelonggaran dan kemudahan! Janganlah kalian menghabiskan hari-hari kalian dengan hal-hal yang mustahil. Jauhkanlah usia kalian dari amal perbuatan yang buruk! Karena sesungguhnya maut pasti akan menyusul kalian. Dan kuburan berada didepan pelupuk mata.

Nasehat Jiwa

            Wahai hamba-hamba Alloh, sudah banyak orang-orang yang mendahuluimu menuju kubur. Kalian sebenarnya tidak lama lagi akan menyusul mereka. Kalian hanya tinggal melalui sisa-sisa usia yang kemudian akan berakhir di dalam kubur. Kalian akan meninggalkan istana yang luas dan megah. Segala puji bagi Alloh wahai sekalian kaum mukminin dan saudara-saudaraku sesama muslim. Bersungguh-sungguhlah kalian untuk beramal shalih! Bersiap-siaplah dan beramalllah untuk bekal diri kalian sendiri! Hal itu akan menjadi bekal ketika kamu berada di dalam kuburan. Tangisilah dia sebelum kubur itu benar-benar akan tiba.
            Ingatlah wahai orang yang terkecoh! Ingatlah kamu kepada ayah dan saudara-saudaramu yang telah tiada! Ingatlah kepada keluarga, tetangga, orang-orang tercinta dan teman-temanmu! Dimanakah orang-orang yang dulu bersamamu ketika di dunia sebagai orang-orang yang menyanyangi dan dihari-harimu dulu sebagai teman?! Dulu kamu memang menemani mereka dan mereka menemanimu. Namun mereka telah pergi darimu dan meninggalkanmu untuk selama-lamanya. Mereka menyebabkan anggota keluarga menjadi sedih dan berpisah dengan kerabat serta sahabat. Tubuh mereka telah dihimpit oleh tanah kuburan. Kulit mereka menjadi berubah karena gundukan tanah. Namun ruh mereka tetap menunggu sampai pada hari semua rahasia disingkap.
            Diantara mereka ada yang diberi balasan berupa kenikmatan dan keabadian. Namun diantara mereka ada yang dikembalikan ke neraka. Padahal neraka merupakan tempat kembali yang paling buruk. Kemanakah Luqman bin ‘Ad? Kemankah Tsamun dan Syidad? Dimanakah Fir’aun yang durhaka? Dimanakah orang-orang yang berbuat durhaka di dalam negeri dan menciptakan kerusakan di sana? Demi Alloh mereka semua telah musnah. Mereka semua sekarang berada di dalam kegelapan kubur tanpa alas dan bantal.
            Ingatlah wahai orang yang lalai! Dimanakah para raja yang berkuasa? Dimanakah para penguasa yang lalim? Dimanakah orang-orang yang telah menumpuk harta kekayaan dan kemewahan? Dulu para khathib telah mengingatkan mereka dari atas mimbar. Namun sekarang bencana yang amat besar telah menimpa mereka didalam liang lahat. Mereka tinggal diruang yang sangat gelap hanya disertai amal perbuatan. Nasib mereka akan ditentukan dengan amal perbuatan yang telah ditentukan.
            Cacing tanah telah memutuskan semua persendian/ bola mata mereka meleleh kepipi. Sedangkan daging tubuh mereka menjadi santapan bagi hewan-hewan yang ada di dalam tanah. Tidak lama setelah merka dikubur, harata bendanya telah dibagi-bagikan. Dan musuh juga ada yang telah menikahi anggota keluarga mereka.

Nasehat Ibnu Abbas

            Perlakuan paling kasih sayang Alloh Jalla Jalaaluhu kepada hamba-Nya adalah jika Dia memasukkan dida kedalam kuburnya dan telah ditinggalkan oleh orang-orang dan anggota keluarganya. Barang siapa sering mengingat kubur, maka dia akan menjumpainya sebagai sebuah taman dari beberapa taman surga. Tidak ada satu hari pun yang berlalau kecuali tanah akan menyeru sebanyak lima kalimat: “Wahai Bani Adam, kamu berjalan dipermukaanku dan tempat kembalimu adalah kedalam perutku. Wahai Bani Adam, kamu tertawa dipermukaanku, padahal kamu akan menangis didalam perutku. Wahai Ban Adam, kamu bersuka cita dipermukaanku, padahal kamu akan merasa sedih didalam perutku. Wahai Bani Adam, kamu berbuat dosa dipermukaanku, padahal kamu akan diadzab didalam perutku. Wahai Bani Adam, kamu menyantap makanan haram dipermukaanku, padahal kamu akan dimakan cacing didalam perutku. Wahai Bani Adam, berapa banyak orang tidak disukai selam hidupnya, dia ingin jika nanti dimasukkan kedalam liang lahat, semua yang telah dia kumpulkan dan yang ditinggalkan dipersembahkan kepada musuh dan orang yang telah membencinya. Berapa banyak orang yang telah meninggalkan keluarganya namun mengalami kebinasaan didalam kuburnya?!”
            Wahai saudaraku, berfikirlah kamu tentang kain kafan, berubahnya bau tubuhm cacing tanah yang menggerogoti tubuh, kalajengking dan ulat yang merayap serta alam yang ada dibawah tanah yang sangat gelap. Lihatlah saudara-saudara kalian yang telah dibentangkan didalam kuburan. Bagaimana mereka telah kehilangan teman dan para penjaga. Bagaimana mereka tidak mampu lagi bergerak dan menghembuskan nafas.

Sesuatu Sekecil Apapun Akan Ditanyakan

            Ketahuilah oleh kalian bahwa Alloh Tabaraka wa Ta’ala akan bertanya kepada kalian tentang hal-hal yang besar dan yang kecil, yang tersembunyi dan yang rahasia, segala sesuatu yang sedikitm yang lembut dan yang kentara jelas. Dia tidak akan melalaikan sesuatu apapun. Seorang hamba akan mendapati apa yang telah dia lakukan dihadirkan diharapannya. Amal perbuatan itu akan dibalas. Sebelumnya dia akan ditanya tentang perbuatan yang dikerjakan secara sembunyi-sembunyi ataupun yang dilakukan secara terang-terangan. “Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapat segala kebajikan dihadapkan (dimukanya).”(QS Ali-Imran(3):30). Demi Alloh setiap jiwa akan menjumpai amalnya yang sedikit dan yang banyak, yang remeh dan yang sangat lembut.
            Hendaklah setiap jiwa merasa takut terhadap tempat pemberhentian tersebut. Hendaklah dia juga merasa takut kepdaa pertanyaan yang akan diajukan oleh Dzat Yang Maha Raja lagi Maha Mengetahui. Bagaimana kita tidak segera terjaga dari kelalaian kita, tidak kembali siaga setelah mabuk. Mengapa kita tidak merasa takut pada suatu hari dimana kita akan menjumpai semua amal shaih dan perbuatan buruk. Kita juga akan ditanya oleh Alloh tentang segala kedzaliman dan amal jariyah. Hal ini sebagaimana firman alloh pencipta langit dan bumi:”Pada hari ketika tiap.tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya.”(QS. Ali-Imran (3):30).

Pertanyaan kepada Alloh Ta’ala kepada semua hamba
            Rasululloh SAW bersabda :” Sesungguhnya Alloh Ta’ala akan menyendiri dengan hamba-Nya pada hari kiamat. Tidak ada hijab antara Alloh dan hamba tersebut. Alloh akan berfirman kepdanya: “Wahai hamba-Ku, bukankah kamu telah melakuan perbuatan ini dan itu pada hari ini dan itu?. Bukankah ketika kamu melakukan hal itu Aku sedang mengawasimu? Wahai hamba-Ku, apakah kamu akan menjadikan Aku sebgai orang yang paling remeh ketika mengawasimu? Tidakkah kamu merasa malu kepada-Ku? Tidakkah kamu juga merasa malu kepada para malaikat-Ku? Apakah kamu tidak merasa takut kepada siksa-Ku? Wahai hamba-Ku, bukankah Aku telah mengucurkan air yang sejuk kepadamu, menguatkan fisikmu, dan melapangkan untukmu pemberian-Ku yang melimpah? Mengapa kamu masih saja bermaksiat kepada-Ku?” (Rasululloh SAW bersabda: ”Barang siapa yang didebat pada waktu hisab, maka dia akan diadzab. “Didalam sebuah riwayat disebutkan: “Barangsiapa didebat pada waktu hisab maka dia akan binasa. “Lantas as-Sayyidah Aisyah radhiyallohu ‘anha berkata: “Wahai Rosululloh, sesungguhnya kamu selau berdo’a: “Ya Alloh, hisablah aku dengna hisab yang ringan.” Maka Rosulloh menjawab: “Sesungguhnya hisab itu adalah penyodoran (semua amal). Tidak ada seorangpun yang didebat oleh Tuhannya pada waktu itu kecuali dia akan binasa.”).
            Akhirnya seorang hamba menjadi merasa sangat malu kepada Alloh. Karena sangat takut, sampai-sampai dia terbenam oleh keringatnya sendiri. Kemudian hamba itu berkata: “Wahai Tuhanku, neraka lebih ringan bagiku dari pada menanggung malu kepda-Mu dan kepada seluruh hamba.” Lantas Alloh Ta’ala memerintah hamba itu bertolak menuju neraka. Dia berjalan sambil  menolehkan kepalanya. Dia berkata: “Wahai Tuhanku, aku bersumpah demi keagungan dan kebesaran-Mu. Bukan berarti aku melakukan semua perbuatan maksiat ini utuk meremehkan hak-hak-Mu. Aku sama sekali tidak menyangka kecuali Engkau akan mengampuni diriku, sebagaimana ketika Engkau menutupi kesalahanku didunia.aku sangat yakin bahwa perbuatan-perbuatan maksiatku membahayakan-Mu. Sesungguhnya hal itu tidak menyebabkan rahmat-Mu berkurang untukku.”
            Alloh Tabaaraka wa Ta’ala berfirman: “wahai hamba-Ku, kamu benar, kamu tidak pernah memutus harapanmu kepada-Ku. Aku bersumpah demi keagungan  dan kebesaran-Ku, pada hari ini pasti Aku akan mengampunimu. Wahai para malaikatku, ajaklah hamba-Ku ini ke surga!”
            Diantara hamba ada yang berbicara: “wahai Tuhankum siksaan bagiku lebih teraasa ringan dibandingkan cacian-Mu kepadaku. Kirimkah saja aku ketuannya.” Maka Alloh Tabaaraka wa Ta’ala berfirman: “Wahai hamba-Ku, aku tidak mencacimu kecuali akan kau beberkan kepadamu bahwa dosa-dosamu berada didepan amarahku ketika kamu melakukannya. Cacian-Ku kepadamu sebenarnya sebagai tebusan untuk dosa-dosamu. Dan sekarang Aku telah mengampunimu dan memberikan rahmat kepadamu. Sesungguhnya Aku adalah Dzat yang Maha Pengasih.” (kemudian Alloh berkata kepada para malaikat): ‘Berjalanlah kalian dengan hamba-Ku ini menuju surga!”
            Semoga Alloh menjadi kan kita dan kaalian semua sebgai orang-rang penghuni surga. Semoga Alloh Subhaanahu wa Ta’ala mematikan kita dalam keadaan muslim dengan limpahan rahmat-Nya, mengakhiri kehidupan kita didunia dengan husnul khotimah dan kalimat takwa, yakni kalimat laa ilaaha illallah, Muhammadar rasululloh Shalllahu ‘Alaihi wa Salla,. Semoga shalawat tercurah kepada beliau Rosululloh dan keluarganya. Semoga Alloh menggiring kita bersama Rosululloh ke tempat yang mulia. Tentu saja bersama dengan para sahabat dan isteri-isteri beliau sebagai ummahatul mukmini. Amin ya rabbal ‘aalamiin.

Orang Yang Memperoleh Petunjuk Dan Taufik

            Alloh Tabaaraka wa Ta’ala berfirman: “Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandanya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka.” (QS. Ar-Rahmaan (55):41). Jika kamu tergolong orang yang memperoleh petunjuk, mendapatkan taufik dan kebenaran, yakni orang-orang yang memenuhi janji dengan Alloh untuk menghadiri hari yang telah ditentukan dan takut kepada Tuhannya yang menciptakan semua hamba, maka akan ada satu malaikat yang menggandeng tanganmu dan menuntunmu. Malaikat itu akan membantumu melintasi shirat dengan lemah lembut,. Sedangkan pada waktu itu semua pandangan makhluk tertuju kepadamu. Mereka berandai-andai dan mengharap keapda Alloh agar bisa mendapatkan anugerah seperti dirimu. Padahal pada waktu itu kamu sedang berjalan menuju Tuhanmu. Ketika kamu berjalan menuju Alloh, Dia mengampuni semua kesalahanmu dan akan memperlakukan dirimu secara adil.
            Jika kamu dan malaikat tersebut telah sampai di hadapan Dzat yang Maha Raja lagi Maha Agung, maka Dia akan menyelubungi dirimu dengan cahaya jika kamu memang tergolong orang yang suka beramal shalih ketika berada di dunia. Alloh jua akan memperlihatkan kebahagiaaan dan kegembiraan kepadamu. Dia mendekatkan dirimu dengan-Nya, memberimu anugerah dan menolongmu. Tidak ada satu pun malaikat, nabi, dan rasul yang turut menyaksikan hisabmu kecuali Dzat yang Maha Raja lagi Maha Perkasa yang tidak pernah musnah dan binasa.
            Setelah itu Alloh berfirman kepadamu: “Wahai hamba-Ku, bukankah kamu adalah orang yang dulu tidak tidur malam pada waktu semua orang sedang tertidur lelap?! Bukankah kamu adalah orang yang berpuasa sedangkan perut semua orang sedang kenyang?! Bukankah kamu adalah orang yang menangis, ketika semua hamba sedang tertawa lebar?! Bukankah kamu adalah orang yang merasa sedih ketika semua orang berbahagia?! Bukankah kamu adalah orang yang takut kepada-Ku sedangkan semua hamba merasa aman-aman saja?! Bukankah kamu adalah orang yang giat melakukan ibadah kepada-Ku ketika manusia yang lain berlaku tidak karuan?! Bukankah kamu dulu suka berderma sedangkan hamba yang lain sangat kikir?! Bukankah kamu juga orang yang menyebarkan hal yang ma’ruf di antara sesama manusia sedangkan orang lain tidak menyiarkannya?!”
            Alloh Jalla Jalaaluhu berfirman: “Aku bersumpah demi keagungan-Ku, kekuasaan-Ku, kedermawanan-Ku, kesombongan-Ku dan kebesaran kekuasaan-Ku atas semua hamba.  Pasti Aku akan menghilangkan rasa gelisah dan membuatmu merasa aman. Pasti akan menghalalkan surga-Ku padamu, meluaskan ampunan dan rahmat-Ku, dan membalaskan pahala yang sangat besar. Aku akan memberikan kepadamu tempat kembali yang tidak pernah disaksikan oleh mata, didengar  oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia. Aku juga pasti akan mengizinkan dirimu untuk memandang wajah-Ku, mengangkat pangkat dan derajatmu serta memberikan syafa’at kepada anggota keluarga, orang-orang terkasih dan tetangga-tentanggamu yang ahli berbuat dosa dan kesalahan.”

Membagi Umur Untuk Beramal
            Wahai para pendosa, bagilah umur kalian menjadi tiga hari! Sehari yang telah lalu, sehari yang sedang kalian jalani dan sehari yang kalian nanti-nantikan. Kalian tidak bisa mengetahui apa yang akan terjadi pada hari kemudian, apakah baik atau buruk. Bahkan mungkin kalian tidak akan bisa merasakan hari itu. Oleh karena itulah, perbaiki hari yang telah berlalu dengan penyesalan dan perbuatan baik serta ketaatan kepada Alloh Ta’ala yang tidak sempat kalian kerjakan! Hendaklah kalian juga menyesali dosa-dosa dan maksiat yang terlanjur kalian perbuat! Sedangkan hari-hari yang telah berlalu hanya bisa kalian perbaiki dengan meenangisi dan menyesalinya pada hari yang sedang kalian jalani. Atau yang bisa kalian lakukan hanyalah mencela diri kalian sendiri yang tentu saja disertai dengan penyesalan mendalam.
            Semoga Alloh Ta’ala menenangkan rasa takutku dan rasa takut kalian pada hari penggiringan di padang mahsyar. Semoga Alloh memelihara ketidaknyamananku dan ketidaknyamanan kalian di dalam kubur. Sesungguhnya Dia adalah Dzat Yang Maha Mampu melakukan hal itu. Bahkan semua itu sangat mudah bagi-Nya. Semoga Dia mematikan kami dan kalian semua berdasarkan kalimat ini, bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah rasululloh. Semoga Alloh tidak mengubah pendirian kita dan menggantinya dengan yang lain. Semoga Dia juga tidak menjadikan kita sebagai orang-orang pembuat bid’ah. Amin ya rabbal ‘alaamin.

Hikayat Tentang Berpegang Teguh Kepada Alloh

            Telah dikisahkan dari Muthrif ibnus Syakhir rahimahullah bahwa dia telah mengutus seorang delegasi untuk memenuhi kebutuhan air. Pada waktu itu memang sedang musim kering dan panas. Delegasi itu sengaja mengulur-ulur waktu. Padahal dia memiliki sekelompok orang yang sedang kehausan. Sebenarnya dia memiliki sedikit persediaan air. Namun dia berdiri dan berwudhu dengan air tersebut. Kemudian dia mengerjakan sholat dua rakat’at sambil berdo’a kepada Tuhannya Yang Maha Suci. Maka Alloh mengirimkan air yang sangat banyak sehingga dia dan rekan-rekannya bisa minum dengan lega. Lantas dia ditanya: “Bagaimana caranya kamu bisa sampai pada derajat seperti ini?” orang itu menjawab: “Aku menjadikan buku catatan amalku berada dihadapan mataku baik ketika malam atau siang. Aku membayangkan seakan-akan sedang membacanya di hadapan Tuhanku.

Kenikmatan Kubur

            Pintu itulah yang dibuka dihadapan kuburnya sampai hari kiamat. Melalui pintu itulah keluar aroma wangi surga kedalam kuburnya. Bahkan pintu itu juga mengeluarkan angin sepoi-sepoi dan kesejukan surga yang berhembus kedalam kuburan itu. Kedua malaikat kubur melapangkan kuburan hamba itu sejauh mata memandang. Kemudian keduanya berkata: “Wahai kekasih Alloh, tidurlah kamu!” Dia pun tidur seperti pengantin didalam kamarnya sampai dengan Alloh Ta’ala membangkitkannya pada hari kiamat menuju isteri dan wanita-wanitanya.
            Wahai orang yang lalai untuk patuh kepada Tuhannya, yang selalu saja berbuat dosa, tidakkah kamu memperhatikan kekasih Alloh yang berada didalam kuburnya?! Bukankah adzab Tuhannya telah keluar dari dalam kuburnya dan amal shaih yang dulu diperbuat olehnya malah menjadi penjaga yang berada sdi sekelilingnya?! Maka adzab tidak mendapatkan jalan masuk untuk menghampirinya.
            Jika bukan karena penjagaan amal-amal shalih tersebut, pasti adzab Alloh telah berhasil merenggutnya. Kalau bukan karena ketaatannya kepada Alloh, pasti Alloh tidak akan meletakkan tabir penghalang antara dirinya dengan siksa. Barang siapa tidak memiliki dinding penghalang antar dirinya dengan neraka, bisa dipastikan dia akan mengalami kehancuran dan kebinasaan serta beriman kepada Alloh dan rasul-Nya, namun dia tidak menjadikan amal shalih sebagai penjaga untuk kehancuran dan siksa-Nya. Karena dengan demikian dia tidak membangun tabir antara siksa dan dirinya sendiri. Dan setiap tempat yang diperintahkan oleh Alloh Subhaanahu wa Ta’ala untuk bertakwa kepada-Nya berarti sebuah  peringatan terhadap adzab-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar